Obat pereda
nyeri untuk sakit gigi sangat mudah ditemukan dipasaran, dari mulai di
warung kecil sampai apotek ternama, berbagai macam merk juga tersedia.
Namun pada kenyataannya di beberapa desa masih ditemukan perilaku
masyarakatnya yang menggunakan getah jarak sebagai pereda nyeri gigi.
Hal ini berkaitan dengan perilaku masyarakat yang berusaha mengobati gigi sendiri, alasannya bisa dikarenakan faktor takut untuk berkunjung ke dokter gigi masalah biaya, jarak yang harus ditempuh atau terkadang disebabkan karena tidak adanya dokter gigi disuatu daerah terpencil.
Berikut akan kami jelaskan lebih lengkap tentang mengatasi sakit gigi dengan getah jarak.
Nyeri Sakit Gigi Reda dengan Getah Jarak
Nama ilmiah getah jarak adalah Jatropha curcas, yang dalam bahasa yunani jatros berarti ‘dokter’ dan trophe berarti ‘makanan’ atau ‘nutrisi’, maka dapat dikatakan jatropha curcas berarti 'tanaman obat'.
Bagian yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri gigi adalah getahnya.
Cara yang biasa dilakukan adalah dengan meneteskan getah sebanyak 1 sampai 2 tetes pada lubang gigi yang sakit.
Telah diketahui berdasarkan suatu penelitian bahwa memang getah jarak ini memberikan efek sebagai pereda nyeri gigi yang baik.
Namun dalam penggunaannya akan lebih baik
jika tidak dengan meneteskan langsung sejumlah getah tersebut pada gigi,
karena jika begitu keakuratan dosis dan formulasi yang benar tidak
didapatkan.
Ekstrak getah jarak merupakan bentuk yang
dinilai lebih baik dalam penggunaannya dibanding getah jarak segar,
namun masih sulit ditemukan dipasaran.
Tentu saja pemakaian obat pereda nyeri
gigi buatan pabrik lebih dianjurkan dari pada memakai getah jarak segar,
ini dikarenakan obat pabrik sudah melalui serangkaian tes dan uji coba
yang telah memenuhi standar sehingga mempunyai dosis yang tepat.
Bagaimanapun juga, pengobatan sakit gigi
pada prinsipnya adalah memberikan penanganan yang tepat pada kondisi
gigi yang bermasalah tersebut dengan tepat. Memberikan pereda nyeri
hanya sekedar menghilangkan sensasi sakit dan nyeri yang ada, namun akar
permasalahannya tetap ada jika gigi yang sakit tersebut tidak ditangani
dengan tepat dengan ke dokter gigi.
Berkomentarlah yang sopan tanpa mengandung SARA, pornografi, perjudian atau hal kriminal lainnya, komentar spam tidak akan di publikasikan.terima kasih